Rabu, 11 November 2015

Membuat Kartu Kredit bekerja Untuk Kesuksesan Bisnis Anda.

Di jaman modern yang super-sibuk ini, memiliki kartu kredit ada untungnya untuk usaha / bisnis kita. Kartu kredit merupakan metode pembayaran yang mudah, cepat dan efisien untuk bertransaksi. Kita tidak perlu membawa uang tunai saat belanja stok barang misalnya. Benar bukan?

Seperti pedang bermata dua, selain memiliki nilai positif bagi usaha, ia juga bisa memiliki nilai negatif bagi bisnis. Apalagi bila owner perusahaan suka sering membeli peralatan / aset yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan. Hal ini justru akan menjerumuskan perusahaannya ke dalam jebakan hutang bisnis.

Pada kesempatan ini kami ingin membagikan beberapa jurus jitu usaha tentang cara memakai kartu kredit secara aman untuk keperluan modal usaha.


Sebisa mungkin, jangan Tarik Tunai di ATM.

Memang selain sebagai alat pembayaran, kartu kredit juga bisa dipakai untuk mengambil dana cash di mesin anjungan tunai ATM secara langsung.  Tapi jangan gunakan fitur tarik tunai ini bila tidak terpaksa. Tindakan ini bisa membuat usaha Anda tercekik lantaran biaya tarik tunai kartu di mesin ATM amat sangat besar sekali. Tingkat bunga itu sangat tidak sesuai untuk keperluan modal usaha. Fitur tarik tunai hanya membantu saat darurat, misalnya ketika kita sedang membutuhkan dana secara cepat untuk kulakan barang bahan baku usaha. Di saat seperti itu, kita (dengan terpaksa) bisa memakai fasilitas tarik tunai di ATM tapi pastikan bahwa anda akan disiplin segera mengganti / membayar sesegera mungkin begitu dana tunai telah masuk.


Ingat-ingat selalu Limit Kartu.

Bertransaksi mudah dengan kartu membuat kita lupa limit. Belanja usaha otomatis yang tidak kita lakukan dan tidak kita catat seringkali membuat kita lupa atau tidak tahu limit. Contohnya tagihan listrik dan internet pabrik atau kantor yang didebet secara otomatis. Tagihan koran, air dan sebagainya. Solusi mudahnya adalah dengan rajin membuat catatan rutin tentang pengeluaran-pengeluaran yang telah dilakukan. Dan membuat batas aman fiktif. Misal limit kartu kita 20 juta, maka kita buat aturan bahwa kita tidak akan menggunankan kartu kredit untuk belanja usaha melebihi 17 juta. Jadi biarpun batas limit teratas credit card kita Rp 20.000.000,- kita harus berhenti di titik 17.000.000,- agar aman dari jebakan limit. Benar bukan? Kesuksesan usaha / bisnis yang modalnya didasarkan pada kartu kredit itu bergantung pada hal tersebut. Jadi kita perlu memahami ini baik-baik agar bisa membuat kartu itu bekerja untuk kita, bukan sebaliknya.


Batasi Jumlah Kartu Kredit

Semakin banyak usaha, semakin sulit mengontrolnya, semakin banyak uang, semakin sulit kita mengontrol uang, begitu pula hal yang sama terjadi pada manajemen kartu kredit. Mengantongi 4-5 kartu kredit sekaligus sangat merepotkan dan bisa-bisa sangat berbahaya bagi alur kas kita. Walaupun memang setiap bank yang menerbitkan kartu menawarkan fitur menarik yang berbeda, baiknya kita ambil yang sesuai bagi kita saja dan menolak selebihnya.  Setuju? Ya, anda pasti setuju dong?

Manfaatkan Point Rewards

Tidak perlu terlalu memikirkan point reward yang diberikan penerbit kartu. Memang sepertinya menarik, tetapi lupakan saja karena itu bukan tujuan kita dalam berusaha. Salah-salah kita justru tertarik untuk berbelanja membeli hal-hal yang tidak penting (yang bukan keperluan bisnis). Pengalaman saya, point rewards bisa digunakan untuk membayar iuran tahunan dan menghapus beberapa charge. Itu lebih baik.

Bayarlah Sebelum Jatuh Tempo

Saya rasa semua pebisnis yang telah berpengalaman menggunakan kartu kredit tahu bahwa membayar jauh sebelum tanggal jatuh tempo adalah sangat penting. Jangan bermain api bila tidak ingin terbakar. Pepatah berkata begitu. Bila kita lupa sedikit saja bisa-bisa kita terkena poin-poin yang tidka perlu di lembar tagihan dan akhirnya jatuh terjebak hutang. Usahakan pula kita secara rutin membayar lebih dari batas minimum pembayaran seperti yang akan saya bahas di point berikut.

Jangan hanya membayar Tagihan Minimum

Untuk menghindari bunga berbunga, teori sederhananya adalah: semakin banyak yang Anda bayarkan, semakin sedikit sisa tagihan usaha yang terbebani bunga. Bila di lembar tagihan tertulis sepuluh persen dari total tagihan, hal itu bukan berarti nasabah tidak boleh melunasi lebih dari angka yang tertera. Ini sederhana tetapi sangat penting demi lancarnya bisnis anda. Sekali lagi, jangan sampai terjebak hutang.


Semoga artikel sederhana ini bermanfaat dan bisa membantu kelancaran dan kesuksesan bisnis kita semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar